Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Faktor Resiko Osteoporosis
1. Usia
2. Genetik: Etnis (kaukasia dan oriental > kulit hitam dan polinesia, Seks (wanita > pria), Riwayat keluarga.
3. Lingkungan: Defisiensi kalsium, Aktivitas fisik kurang, Obat-obatan (kortikosteroid, anti konvulsan, heparin, siklosporin), Merokok, alkohol, Resiko terjatuh yang meningkat (gangguan keseimbangan, licin, gangguan penglihatan)
4. Hormonal dan penyakit kronik
• Defisiensi estrogen, androgen
• Tirotoksikosis, hiperparatiroidisme primer, hiperkortisolisme
• Penyakit kronik (sirosis hepatis, gangguan ginjal, gastrektomi)
5. Sifat fisik tulang
• Densitas (massa)
• Ukuran dan geometri
• Mikroarsitektur
• Komposisi
Faktor resiko fraktur panggul
Terjatuh
1. Penurunan respons protektif
• Kelainan neuromuskular
• Gangguan penglihatan
• Gangguan keseimbangan
2. Peningkatan fragilitas tulang
• Densitas massa tulang rendah
• Hiperparatiroidisme
3. Gangguan penyediaan energi: Malabsorpsi
Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang diketahui penyebabnya. Pada tahun 1983, Riggs dan Melton, membagi osteoporosis primer atas osteoporosis tipe I dan tipe II. Osteoporosis tipe I disebut juga osteoporosis pasca menopause disebabkan oleh defisiensi estrogen akibat menopause. Osteoporosis tipe II disebut juga osteoporosis senilis disebabkan oleh gangguan absorpsi kalsium di usus sehingga menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder yang mengakibatkan timbulnya osteoporosis. Belakangan konsep itu berubah, karena ternyata peran estrogen juga menonjol pada osteoporosis tipe II. Selain itu pemberian kalsium dan vitamin D pada osteoporosis tipe II juga tidak memberikan hasil yang adekuat.
Gejala Klinis Osteoporosis:
Fraktur kolum femoris pada osteoporosis, kesemutan dan rasa kebal di sektar mulut dan ujung jari pada hipokalsemia. Pada anak-anak, gangguan pertumbuhan atau tubuh pendek, nyeri tulang, kelemahan otot, kalsifikasi ekstraskeletal, ini mengarah kepada penyakit tulang metabolik. Fraktur pada trauma minimal, imobilisasi lama, penurunan tinggi badan pada orang tua, kurangnya paparan sinar matahari, asupan kalsium, fosfor dan vitamin D, latihan yang teratur yang bersifat weight-bearing. Minum obat-obat seperti kortikosteroid, hormon tiroid, anti konvulsan, heparin, antasid yang mengandung alumunium, sodium-fluorida dan bifosfonat etidronat. Alkohol dan merokok. Penyakit seperti penyakit ginjal, saluran cerna, hati, endokrin dan insufisiensi pankreas. Riwayat haid, usia menarke dan menopause, penggunaan obat-obat kontraseptif dan riwayat keluarga.
Etiologi Osteoporosis pada Laki-laki
1. Genetik
2. Hipogonadisme
3. Involusi
4. Penyakit dan obat-obatan
5. Idiopatik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar