Menurut WHO Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke dibagi beberapa klasifikasi :
Berdasarkan kelainan patologi
Berdasarkan kelainan patologi, stroke dibagi atas 2 kategori besar yaitu stroke perdarahan dan stroke infark/iskemik. Stroke perdarahan (hemoragi yang disebabkan oleh pecahnya cabang pembuluh darah tertentu di otak akibat dari kerapuhan dindingnya yang sudah berlangsung lama (proses aterosklerosis / penuaan pembuluh darah) yang dipercepat oleh berbagai faktor.
Sedangkan stroke infark atau iskemik akibat terlalu sedikit aliran darah yang membawa oksigen dan zat nutrient lain ke otak.Selain itu dapat juga karena sumbatan setempat pada suatu pembuluh darah tertentu di otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darahnya akibat degenerasi hialin dan lemak) yang dipercepat oleh berbagai faktor resiko, sehingga terjadi penebalan ke dalam lumen pembuluh tersebut yang akhirnya dapat menyumbat sebagian atau seluruh lumen (trombosis). Sumbatan juga dapat disebabkan oleh trombus atau bekuan darah yang berasal dari lokasi.
Stroke perdarahan ( hemorhagi ) di bagi atas subtype
a. Perdarahan intraserebral
Perdarahan intra serebral merupakan salah satu jenis stroke yang disebabkan oleh adanya perdarahan kedalam jaringan otak. Perdarahan intra serebral terjadi secara tiba-tiba dimulai dari sakit kepala, di ikuti kelainan neurologis ( misalnya kelemahan, kelumpuhan,mati rasa, gangguan berbicara, gangguan penglihatan dan kebingungan). Sering terjadi mual dan muntah dan penurunan kesadaran dalam waktu beberapa menit.
b. Perdarahan ekstraserebral ( perdarahan sub arachnoid)
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba kedalam rongga diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid). Sumber dari perdarahan adalah pecahnya dinding pembuluh darah yang lemah(baik suatu malformasi arteriovenosa ataupun suatu aneurisma) secara tiba-tiba. Kadang aterosklerosis atau infeksi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, sehingga pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50 thn. Perdarahan subaraknoid karena aneurisma biasanya tidak menimbulkan gejala.Kadang aneurisma menekan syaraf atau mengalami kebocoran kecil sebelum pecah, sehingga menimbulkan petanda awal seperti sakit kepala, nyeri wajah, penglihatan ganda . Petanda awal bisa terjadi dalam beberapa menit sampai beberapa minggu sebelum aneurisma pecah
Berdasarkan lokasi lesi vaskular
@ Sistem karotis
@ Sistem vertebrobasiler
Faktor resiko stroke dibagi atas :
1.Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi yakni : Usia, jenis kelamin, herediter, ras/etnik.
2.Faktor resiko yang dapat dimodifikasi yakni :
•Riwayat stroke
•Hipertensi
•Penyakit jantung
•Diabetes melitus
•Penyakit karotis asimtomatis ( stenosis karotis)
•TIA
•Hiperkholesterol
•Penggunaan kontrasepsi oral
•Obesitas
•Merokok
•Alkoholi
Gejala-gejala : Secara umum gejala stroke berupa serangan mendadak, berupa :
1. Kesemutan dan kelemahan pada wajah, lengan atau tungkai,terutama pada satu sisi tubuh
2. Confuse, gangguan bicara atau mengerti pembicaraan
3. Gangguan penglihatan satu atau kedua mata
4. Kesulitan berjalan, pusing, gangguan keseimbangan dan koordinasi
5. Nyeri kepala hebat yang belum jelas penyebabnya
Gejala-gejala tersebut bervariasi tergantung pada jenis stroke , pembuluh darah otak yang terkena(sistem karotis atau vertebrobasiler) dan luas serta fungsi jaringan otak yang terganggu. Gejala klinik sistem karotis:
1. Motorik : Hemiparese kontralateral, disatria.
2. Sensorik : Hemihipestesia kontralateral, parestesia
3. Gangguan visual : hemianopsia homonym kontralateral, amaurosis fugax
4. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
Gejala klinik sistem vertebrobasiler :
1. Motorik : hemiparese alternan, disatria
2. Sensorik : hemihipestesi alternan
3. Gangguan visual : hemianopsia hominim, cortical blindness,TIA
4. Gangguan keseimbangan,vertigo, diplopia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar